Selasa, 06 Juni 2017

Bahaya serta Dampak Karbon Monoksida

Bahaya serta Dampak Karbon Monoksida - Hallo sahabat SALSABIN informasi yang kamu lihat saat ini adalah tentang Bahaya serta Dampak Karbon Monoksida. Perlu diketahui bahwa Salsabin memberikan informasi ini dengan harapan berguna bagi kamu yang membutuhkannya. Semoga info yang berada pada kategori Karbon Monoksida, Kesehatan, Sains, ini dapat menambah wawasan kamu. Akhir kata dari kami, selamat membaca.

Baca juga


Apa itu Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Rumus molekul karbon monoksida adalah CO. Karbon monoksida merupakan senyawa berupa gas yang berbentuk cairan pada suhu dibawah -129 C. Gas karbon monoksida (CO) sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Dampak karbon monoksida terhadap makhluk hidup sangat besar. Bahaya karbon monoksida setiap hari menghantui kehidupan manusia serta makhluk hidup yang ada di bumi saat ini.

Sumber Karbon Monoksida

Di kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas karbon monoksida sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu, gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah, gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti contohnya gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain sebagainya. Waktu tinggal CO dalam atmosfer lebih kurang 4 bulan. CO dapat dioksidasi menjadi CO2 dalam atmosfer adalah HO dan HO2 radikal, atau oksigen dan ozon. Mikroorganisme tanah merupakan bahan yang dapat menghilangkan CO dari atmosfer.



Bahaya Karbon Monoksida

Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) dengan reaksi sebagai berikut :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)

Akibat reaksi tersebut, akan terjadi penurunan kesadaran, menurunnya fungsi sistem kontrol syaraf, serta fungsi jantung maupun paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian.  Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan yang lainnya.

Gas CO sangat berbahaya, karena tidak berwama maupun tidak berbau, berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan haemoglobin darah membentuk Carboxy haemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga terjadi gejala keracunan seperti sesak nafas dan penderita akan terlihat pucat. CO dapat menggantikan O2 dalam haemoglobin dengan reaksi sebagai berikut :

02Hb + CO –> OHb + O2

Karbon Monoksida Pada Rokok

Perlu diketahui, konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila di ruangan itu ada orang yang merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi CO-Hb dalam darahnya sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.

Dampak Karbon Monoksida pada Tumbuhan

Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan dengan 100 ppm terhadap tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman tingkat tinggi. Bila konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam, maka akan mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas yang ada pada lingkungan terutama yang terdapat pada akar tanaman.

Dari penelitian diketahui bahwa udara yang mengandung CO sebesar 120 ppm dapat dihilangkan selama 3 jam dengan cara mengontakkan dengan 2,8 kg tanah (Human, 1971), dengan demikian mikroorganisme dapat pula menghilangkan senyawa CO dari lingkungan, sejauh ini yang berperan aktif adalah jamur penicillium dan Aspergillus.

Demikian pembahasan mengenai bahaya ataupun dampak karbon monoksida, mudah-mudahan sobat Salsabin dapat sadar betapa berbahayanya gas tersebut dan dapat mengurangi aktivitas yang disinyalir sebagai pemicu atau sumber munculnya gas karbon monoksida ini. Klau bukan kita yang menjaga bumi ini, lalu siapa lagi. Terimakasih.

Demikianlah tentang Bahaya serta Dampak Karbon Monoksida

Diharapkan informasi ini bisa berguna untuk kamu dan sampai jumpa pada informasi terupdate Salsabin berikutnya. Salam.

"Kamu telah membaca Bahaya serta Dampak Karbon Monoksida dengan alamat link: https://salsabin.blogspot.com/2017/06/bahaya-serta-dampak-karbon-monoksida.html. Jika bermanfaat, silahkan di share ke sahabat-sahabat kamu. Ingatlah, 1 share adalah 1 kebaikan, jadi bagikanlah."

This post have 0 komentar

Terimakasih atas komentar positif yang anda berikan
EmoticonEmoticon

Next article Next Post
This Is The Oldest Page